Makna Fana
"Kalau jatuh, bangkit lagi" "Berhenti sebentar, habis itu lari lagi" Seperti hari biasanya, aku selalu rindu pantai. Menikmati jemari kaki dibelai ombak laut yang bergulung maju mundur tak henti. Memejamkan mata, merasakan hembus angin menerjang tubuh tegap ini, yang mungkin suatu saat nanti sudah tak merasa lagi. Kenapa Tuhan menciptakan fana? Yang aku tahu karena yang selamanya hanya akan menjenuhkan saja. Dikelilingi segunduk tanah yang dikeduk mendadak sejak tadi pagi, aku yang terpaku sudah tak mampu tegar lagi. Pertama kalinya aku melihat benteng terakhirku yang terduduk layu dengan suara bergetar mengumandangkan adzan sayup-sayup menghantarkan ibunya yang pergi dari kefanaan. Sedari tadi subuh ada penyesalan yang sesak tak bergerak dalam hati, karena belum sampai di penghujung Ramadhan aku belum sempat menatap sekali lagi dari terakhir beliau terjatuh pada Sabtu pagi hari. Aku yakin dia kuat, tapi aku tidak tahu seberapa kuat. Lelaki terbai...