Mawar Hitam dalam Toples

purnama buram nampak di langit
makin lama makin meninggi
semua mulai memuncak di ubun-ubun
penuh sesak membuncah dalam dada

aku diburu waktu
habis dimakan umur
ketika berlari dikerjar seteru
dijebak tak bisa kabur

hidup memang perjuangan
dan semua ada saingan
tapi rasa itu bukan mainan, bukan taruhan
karena hati bukan barang yang bisa dijual

kenapa tak ada yang pernah paham?
aku kecewa setengah mati
lelah dalam diri
sakit dibalut perih

mungkin ini budak emosi
berlutut pada ambisi
berserah dimanipulasi
diakhiri dengan konspirasi

keluhku bukan untukmu
sedih ini dihabisi tawa
disembunyikan dalam senyum
dikunci rapat, dibungkus sandiwara

berharap aku bukan mawar hitam
dan kamu bukan sebuah toples hias
tidak ada kamuflase
karena aku menolak untuk serapuh itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kreatif dengan Koran Bekas

Senyum Minggu Lalu

PART 1 : FIRASAT