Merindukan Kenangan
Di suatu malam di bulan Desember.
Musim hujan. Langit malam mendung menutupi bintang. Beberapa tetes air jatuh ke
bumi menjadi hujan. Hujan, dan itu hanya sejenak. Kertas, pensil, dan pena
berserakan di tepi mejaku di samping laptop. Malam itu rasanya semua memuncak.
Bosan, jenuh, dan jengah dengan segala kebiasaan dan rutinitas. Lelah memang,
tapi apa daya aku tak bisa menolak semuanya.
Di
hadapkan malam dan Tuhan aku mengucap syukur. Menikmati indahnya hidup yang
hanya sementara. Mengalun melodi alam dan rentetan cerita dibenakku dalam
sekejap saja. Aku seperti ingin berlari kembali, ya, kembali ke masa yang telah
aku lalui. Walaupun itu amat sangat tidak mungkin, aku tahu itu. Aku melepaskan
pandanganku dari layar monitor yang masih menyala terang. Hanya sejenak, tapi
efeknya sangat menenangkan. Kembali kubuka mataku, lalu kuulangi lagi. Perlahan
kututup mataku. Kudengarkan sayup suara-suara malam. Kuhirup oksigen
sebanyak-banyaknya sampai udara komplementer memenuhi rongga dadaku. Lalu
kuhembuskan perlahan-lahan sedalam yang aku bisa sampai mencapai batas udara
suplementer dan hanya tersisa udara residu di paru-paruku.
Menenangkan
pikiran yang mulai kacau karena semua tekanan. Mencoba berkonsentrasi di dalam
keheningan dini hari itu. Aku membayangkan semua wajah yang kukenal. Kedua
orang tuaku, saudaraku, keluargaku, yang terakhir adalah wajah-wajah sahabatku.
Yap! Sahabat. Aku benar-benar memasukkan mereka ke dalam daftar panjang
kehidupanku ini. Tidak peduli apakah mereka beranggapan sama denganku. Yang aku
tahu hanyalah mereka sangat berharga bagiku.
Sahabat…
Semua
sahabatku, sahabat lama, sabahat sekarang, atau nanti yang akan Tuhan
pertemukan denganku di suatu saat. Pikiranku mulai mengelabuhi ku. Bermain ke
sana kemari mengolok-olok waktu. Mengaburkan segala dimensi dan ilusi. Berjalan
mengitari hari-hari yang lalu, yang entah sampai kapanpun tak bisa kembali
padaku. Kembali ke saat dimana aku ditakdirkan untuk bertemu dengan para
sahabatku. Segala busuk dan kartu As ku mereka yang tahu. Saling tertawa,
bercanda, dan terharu sambil mengingat masa lalu.
Kubuka
mataku. Ku perhatikan beberapa tampilan layar monitorku. Album kenangan dari
yang paling hina sampai yang bahagia dan suka semua ada bersama sahabatku.
Saat-saat di kelas, bermain bersama, dan segala penjelajahan menembus alam
semuanya masih ada, utuh. Terbagi dan tersusun rapi diantara sederet file
tugas-tugasku. Begitu pula dengan segala kenangan cerita di dalam pikiranku. Ku
olah otakku sedalam mungkin. Memilah segala macam ingatan ilmu untuk menemukan
ingatan paling dalam dengan para sahabatku.
Kembali
ke posisiku semula. Di temani teknologi canggih bernama internet, aku
dipertemukan dengan mereka kembali. Terpisahkan jarak dan waktu. Walaupun tak sejauh
mencapai negeri kanguru tetap saja itu membuat rindu. Aku bisa merasakan kalian
semua. Seperti hadir ke masa-masa saat kita semua berkumpul bersama, menjadi
satu dan padu. Tak pernah menghiraukan waktu, yang ada hanya kalian dan aku.
Merenung,
berdoa. Semoga sampai kapan pun kita tetap bisa begitu. Tak lekang oleh waktu,
tak terlupakan oleh jaman, tak akan habis diingatan. Justru karena beda kita di
satukan, karena selisih kita dipertemukan. Terima kasih untuk semua sahabat
yang menyayangiku dan bisa menghargaiku dengan segala kurangku. Maaf jika
banyak sekali kenakalan yang mungkin tak termaafkan, tapi itu karena aku
mengerti kalian. Genggam erat tanganku kawan, dan jangan pernah kalian
lepaskan.
Kita
tidak pernah tahu bagaimana Tuhan mempertemukan kita, bahkan di sudut kota
terpencil seperti ini. Memang tak pernah kita bayangkan, tapi justru semua
ketidaksengajaan ini yang membuat semuanya jauh lebih manis dan indah bersama
semua kenangan yang kita bangun bersama. Dan kita pun tidak akan pernah tahu
pula bagaimana Tuhan akan memisahkan kita seperti saat ini.
Untuk semua Sahabatku yang
membuatku rindu dengan celoteh dan segala tingkah laku kalian. Just wanna say:
I Love You All My Friends! You’re my everything dan tak akan pernah terganti.
(Terima kasih untuk Bima yang
sudah menginspirasi membuat tulisan ini)
Komentar
Posting Komentar