Pergi

malam itu air matanya habis, menyesali semua
menyalahkan orang-orang di sekitarnya
membenci perpisahan, jenuh dengan keterlambatan, mengutuk kebiasaan
"terima kasih" katanya dalam hati
karena ia tahu, mereka semua terlalu sempurna
perlahan kemudian ia menuju pintu
ku hentikan langkahnya dan bertanya "kamu mau ke mana?"
sambil tersenyum dan menutup pintu ia menjawab lirih "pergi"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kreatif dengan Koran Bekas

Senyum Minggu Lalu

PART 1 : FIRASAT